Punk dan Keresahan Masyarakat

Berbagai media mulai menulis dan menayangkan pelbagai masalah dalam masyarakat yang berkaitan dengan keresahan-keresahan yang terjadi akan aktifitas kumpulan manusia yang tampak eksentrik yang mereka menyebut dirinya punk, keresahan–keresahan yang terjadi mungkin juga mengada-ada tapi juga mungkin memang ada, aktifitas para punker ini dinilai kurang biasa dan kurang bisa di terima di masyarakat.
Dandanan norak dan pola hidup yang kurang biasa para Punker,kadang tidak dapat di toleransi masyarakat ,menggelandang itu istilah yang digunakan masyarakat untuk perilaku punker yang selalu melakukan aktifitas di jalanan, baik cari makan,sampai tidur dilakukan dijalanan. Apakah punk identik dengan gelandangan atau anak jalanan dan apakah Punk adalah sikap dan budaya yang meresahkan mungkin disini kita mulai melihat dengan persepsi yang lebih kaya.
Punk adalah suatu subculture yang esoteris dan dapat dikatakan radikal dan fundamental ,mengapa radikal dan fundamental karena secara filosofis Punk berbicara tentang kebebasan dan pembebasan atas keterkekangan dan keterasingan baik secara budaya maupun politik. Punk mengembalikan manusia sebagai manusia yang bebas. Nilai dan norma adalah bentukan yang harusnya merupakan suatu pemaknaan bukan sebuah penjara budaya, dimana manusia yang di dalamnya terasing terhadap norma dan nilai yang mereka sendiri tegakkan.Punk coba membangun nilai dan normanya sendiri agar tidak terasing dan terjebak. Punk awalnya adalah sebuah kesadaran atas apa yang terjadi dimana penindasan dan diskriminasi merajalela, rasialisme, fasisme dan perang yang menghantui bangsa manusia. Budaya dan politik yang tidak sehat telah membentuk Punk menjadi sedemikian rupa. Kalau para Punker dianggap meresahkan mungkin sejak awal memang "meresahkan".
Perilaku punker di Indonesia yang meresahkan masyarakat?. Pelbagai aktifitas punk di Indonesia baik yang tampak maupun yang samar sampai gak kelihatan pun beraneka ragam. Aneka ragam bentuk aktifitas punk seperti bekerja atau berkarya atau segala macamnya pasti berbau dan berasa sebuah pembebasan, pembuatan gig musik secara mandiri, bekerja secara kolektif, berkarya dan melakukan kegiatan yang berhubungan aktifitas ekonomi,atau apapun ketika ada label punk disana pasti ada berbau sebuah pembebasan,namun kalau kita lihat punker pada saat ini yang cukup popular di media dan di seputar obrolan masyarakat adalah tindakan-tindakan negative dan sarat akan stereotype negatif.
Jalanan yang kasat mata kita lihat adalah sebuah tempat yang penuh aktifitas manusia, karena jalanan adalah tempat berkumpul dan berinteraksinya masyarakat, punker kadang mememilih beraktiitas dijalanan dan berinteraksi dengan masyarakat, konflik yang membuat akhirnya punk dianggap meresahkan adalah sebuah konflik perlu di pahami dan diselami, ketika punk dengan aktifitas yang di bilang meresahkan itu bersifat criminal atau merugikan orang lain maka apakah hal tersebut dapat di katakana sebuah aktifitas pembebasan. Menurut penulis masyarakat pasti bisa menilai tanpa melihat atribut saja.
Punk akan tetap eksis apabila dapat melakuakn aktifitas yang mewarnai dengan filosofi itu sendiri. Jalanan akan menjadi sebuah tempat aman dan nyaman apabila punk dapat berinteraksi dengan baik dan tidak meresahkan, masyarakat butuh melihat punk dalam wujud sebenarnya , bukan sebuah keresahan .....
Ketika sibuk akan sebuah pengakuan (eksistensi) punk lupa bahwa pengakuan itu muncul dari siapa, masyrakat diluar tetaplah mayoritas yang mendominasi sebuah persepsi dan datangnnya pengakuan atas minoritas, namun punk sebagai minoritas, masalah dominasi ini adalah secara kultural dan normatif atau disebut juga adat mayoritas. Punk hidup sebenarnya sangat esoteris (dariberbagai budaya) dengan mengambil yang ideal dan positif walaupun setiap hal tidak luput dari ambivalensi (baik dan buruk) namun hal ini menjadi tantangan atas pengakuan. Punk awalnya ingin eksis dengan sebuah pemikiran pembebasan yang mencerahkan dengan berbagai pemahamn atas penolakan perbudakan dan penindasan, pola hidup konsumtif dan menolak kekerasan dan perang, hal ini tergambar dari bentuk punk yang penuh simbol, dari sini dapat di lihat punk adalah sebuah simbol,namun simbol ini tak bertuan siapa saja baik yang paham maupun tidak paham dapat mempunyai simbol ini....semoga punk dapat lebih dilihat dengan benar.

0 komentar:

Posting Komentar