kisah seorang pengamen kecil

11111111111111111111111Kulihat seorang anak kecil yang membawa sebuah gitar kecil dengan baju kusut, muka kusam, kaki hitam dan senyum yang keluar dengan memendam kelaparan diperut yang kecil itu. Hati ini menangis, hati ini bersedih dan hati ini sangat ingin memeluk dikau yang menggetarkan hati ini. Aku hanya bisa duduk dan memandangmu dibangku hitam dengan duduk bersanding orang banyak. Aku ciptakan sebuah puisi untukmu, untuk membantu semangatmu dan doamu kepada Ilahi Robbi.
Ketika aku senang, mereka merengek kelaparan,
ketika aku sedang asik makan, mereka lapar, mereka haus
ketika sang pagi datang dengan kesejukannya, mereka berlomba berlari untuk mendapatkan sebiji nasi,
wajahmu yang kusam, yang selalu kau tutupi dengan senyum indahmu dengan semangatmu,
aku menangis dalam hati ini…
kau yang selalu melantunkan nada-nada indah dan menghibur jutaan orang yang hendak pergi,
apa balasan mereka????? tangan yang mengatakan tidak, mereka yang pura-pura tidur…
kau yang selalu mengatakan “ikhlas bagimu, halal bagiku”
terenyuh hati ini, saat kau mengucapkan hal itu, hanya kehalalan yang kau cari….
tapi kehalalan itu rusak, hanya saja sedikit temanmu yang menyelewngkannya
sungguh malang nasibmu
pekerjaanmu mereka anggap hal yang hina…tapi tidak bagiku, kau mulia, kau pahlawan kecilku….
kau berkelahi dengan panasnya matahari, dengan debu dan asap kendaraan yang mematikan itu….
tetap semangat sahabatku…semoga kelak kau wujudkan cita-citamu….

0 komentar:

Posting Komentar